Dan dengan tangan yang penuh kelembutan Demian melucuti seluruh pakaian yang di kenakan sang istri. “Sayang…kamu gak marah kan kalau aku buka semua?” Bisikan suara yang mulai serak Demian dengan tatapan mata penuh nafsu cinta. “Apapun yang ingin kamu lakukan, lakukan lah bersamaku, Suamiku. Jangan dengan yang lain lagi. Karena aku adalah pelabuhan terakhirmu. Aku adalah pengobat dahagamu…aku milikmu, milikmu seutuhnya…lakukanlah…” bisik Farzana yang mulai mendesis manja. “Benarkah, Sayang?” Tangan kekar Demian yang selama ini dia coba tahan sekuat tenaga mulai menjelajah ke tubuh mulus miilk sang istri dengan nafas yang mmburu. “Iya, Sayang. Aku ingin merasakan semuanya darimu, Suamiku…” anggukan lemah milik sang istri yang sesekali terdengar mendesis manja membuat sang suami semakin t

