Pak Izzam terlihat menarik nafasnya dan merenung sejenak mendengar penjelasan Narumi yang penuh logika. “Oke, baiklah. Karena dari sisi Nana juga tadi menujuk Rosi, dan dari Rumi juga menuunjuk Rosi. Maka mari sama-sama kita dengarkan penjelasan versi kacamata Rosi. Apapun hasil penjelasan Rosi, itu adalah hasil dari seorang saksi mahkota. Entah itu memberatkan atau meringankan kalian. saya harap kalian tidak ada yang mengintimidasi Rosi setelah ini. Nantinya jika memang terjadi unsur kesengajaan dan arogansi, maka saya akan membawa kasus ini ke rektorat.” Tegas sang dekan lagi. “Apakah kalian siap menghadapi semuanya?” Tanya sang dekan lagi. “Tidak masalah, Pak. Siapa yayng bersalah harus di hukum se-adil-adilnya. Dan jika memang harus di keluarkan dari kampus, ya terima dengan legowo…

