Setelah menetralkan gigi mobil miliknya, Demian menatap ke arah sang istri. ‘Hmm…lihatlah dia, dia benar-benar menganggap kalau aku ini sopir taxi. Se-enaknya dia tidur sampai ke rumah. Cuma dia yang bisa mengerjai aku. Tidak akan aku biarkan ini terjadi berkelanjutan. Apapun yang terjadi aku harus menang melawan bocah ingusan ini. Dia adalah orang baru dalam hidupku. Beraninya dia mengacak-acak kehidupanku…’ Demian mengepalkan tangannya seolah ingin meninju wajah sang istri yang tengah terpejam matanya. ‘Wajah sok polos, kayak sang Dewi. Ternyata hatinya sungguh nenek sihir! Licik banget…’ Lalu Demian menatap kearah sekitar rumah dan mencari-cari gantungan yang di maksud pria yang tadi berbicara dengan sok romantis pada sang istri. ‘Ehh..mana mana sih, tuh gantungan yang di bilang tu

