Pendarahan

1794 Kata

Tuan Swan yang merasa ada yang aneh dengan cucunya, dia segera menghubungi asisten sang cucu. “Apa, kamu bilang?” ”Tuan Demian sedang menuju markas, Tuan…” “Markas? Ada urusan apa dia ke markas?” ”Ehm…” ”Katakan dengan jujur padaku, atau kau aan tahu akibatnya jika membohongiku?!” Ancamnya membuat Dirga menelan ludahnya, dia bingung harus bagaimana. ”Be-begini, Tuan…” ucapnya terbata-bata. Karena tidak sabar, Tuan Swan segera memotong kalimat sang asisten cucunya. ”Katakan dengan benar, dan jangan ada yang di tutupi. Aku akan murka!!” ”Ba-baik, Tuan…” jawab Dirga terabta-bata. ”Katakan!” ”Tuan Demian, ke markas karena ingin menemui pelaku penembak Nyonya, Tuan…” jawab Dirga membuat tuan Swan menegang. ”Apa katamu?! Nyonya yang tertembak?!” Tanya tuan Swan tidak sabar. ”Nyonya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN