Beberapa tahun kemudian. Seorang anak kecil terlihat berlari sambil menangis ke arah sebuah bengkel pigura yang terlihat ramai dengan pelanggan. Si gadis kecil yang masih berusia sekitar 5 tahun itu mengusap air matanya dengan tangan dan mencari sosok yang dia kenal. Ketika dia melihatnya, si gadis kecil langsung berlari menuju ke orang itu dan memeluknya. "Abahhhhh..." teriak si gadis kecil sambil menangis makin keras. Ilmi tersenyum sambil mengelus kepala putri keduanya. "Napa lagi Sayang?" tanya Ilmi sambil menggendong gadis kecil itu dalam pelukannya. "Kak Zahra nakal. Dia nggak mau gantian ngajarin Annisa naik sepeda. Annisa tadi disuruh lari ngikutin dia dari belakang terus," adu si gadis kecil ke ayahnya. Ilmi cuma tertawa kecil dan mencium kening gadis kecilnya. "Nanti Aba
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari