Part 43 - Surat untuk Ijah

624 Kata

"Ni," kata Pak Abdullah sambil menyerahkan sepucuk surat kepada anaknya. "Apa ini Bah?" tanya Ijah sedikit kebingungan sambil menerima selembar kertas yang dilipat rapi dari tangan Bapaknya. "Baca dulu, nanti kasih tahu pendapatmu ke Abah," kata Pak Abdullah sambil meninggalkan anaknya sendirian. Ijah dengan penasaran membuka kertas itu lalu membacanya. Assalamualaikum, Mbak Khadijah, Ijinkan Ilmi yang lancang ini untuk menulis sepucuk surat untuk Mbak. Bukan maksud hati Ilmi untuk kurang ajar atau tak tahu menempatkan diri, tapi Ilmi merasa kalau Ilmi tak akan sanggup untuk menanggung penyesalan karena melewatkan kesempatan ini. Ilmi tahu kalau Ilmi adalah pemuda tak tahu malu karena berani memimpikan untuk memperistri Mbak Khadijah. Karena Ilmi tahu dan sadar diri, kalau Ilmi ta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN