Sungguh suatu mimpi buruk di siang bolong bagi Laksmi saat mendapat pesan dari nomor tak dikenal yang ternyata merupakan orang berbahaya. Mengapa demikian? Karena orang tersebut mengetahui jejak buruknya di masa lalu.
“Kalau ditambah ini? Ada waktu tidak, Tante?”
Akhirnya amplop tebal yang tersembunyi dalam jas Respati keluar juga.
“Kurang ajarr kamu..” geram Laksmi dengan mengepalkan kedua tangannya yang berada di atas paha.
Kini amplop yang sudah dapat dipastikan berisi sejumlah uang itu tergeletak nahas di atas meja tanpa ada seorang pun yang mengambilnya. Kehadirannya tidak berarti apa-apa. Tidak seperti empat tahun lalu.
“Bukankah Tante sangat suka uang? Ambil saja. Itu memang untuk Tante, kok.”
Mulut manis Respati adalah racun untuk Laksmi. Maka dari itu Laksmi harus berhat
