Gama menatap dalam punggung rapuh Desi yang sedang asik mengaduk adonan tepung untuk di jadikan pizza. Gama memperhatikan gerak gerik Desi yang terlihat gesit yang sepertinya sudah terbiasa berada di dapur. Dena bercerita jika Desi sering membuat makanan-makanan kecil untuk Gara dan Ariana. Tangan Gama bersedekap sambil menyandarkan punggungnya di dinding pembatas ruang makan dan dapur rumah Dena. Pikiran Gama menerawang pada obrolannya dan Dena diruang tamu tadi. Gama tak habis pikir pada wanita di depannya ini yang terlihat rapuh namun ternyata sangat kuat karena berhasil menjalani hidup sebagai single parent di usianya yang masih belia. Ditambah lagi dengan kebencian sang Ayah yang tidak bisa memaafkan kesalahan Desi. Dena mengatakan jika Ayah mereka menganggap Desi orang asing d