Anya beranjak dari ranjang ketika pintu kamar yang dirinya tempati terbuka. “Udin Haseyo,” panggilnya membuat mata si pemilik nama terbelalak. “U-Udin, apa?” “Haseyo..” Ulang Anya sembari menyembunyikan keinginannya untuk tertawa, karena melihat tampang shock Kamarudin. “Kita kan mau ke Korea, jadi belajar aja dulu bahasanya.” Kamarudin tidak akan mengerti kan, kalau apa yang dirinya ucapkan, sebenarnya kata sambung dari sebuah sapaan— Annyeong Haseyo. Ia yakin Kamarudin tidak mengetahuinya. Pria kaku seperti dosennya itu mana pernah menonton drama Korea yang sedang booming di negara mereka. Hidupnya pasti dihabiskan dengan tumpukan jurnal dan buku-buku bacaan seputar aksi mengajarnya. “Jangan menjahili saya, Anya! Saya tidak bodoh. Kamu pikir ditempat saya berkuliah dulu tidak ada