“Anya,” Kamarudin berbisik rendah ditelinga kiri Anya. “Bangun.. Hari ini kamu ada kelas saya. Tidak boleh terlambat.” Tidak ada pengecualian sekali pun Anya adalah istrinya. Salah sendiri diminta untuk cuti tidak mau. “Anya Calista Hasan.” Tidak ada pergerakan. Suara Kamarudin tak cukup sakti untuk membangunkan Anya dari lelap tidurnya. “Apa kegiatan semalam membuat dia lelah?” Gumam Kamarudin. Sepertinya permainan yang mereka mainkan tidak memakan banyak waktu. Dikarenakan kondisi Anya, ia menekan sebagian hasratnya. Bermain tak terlalu buas. “Kenapa dia seperti mati suri begini?” Udin Anjing! Kelas Udin Anjing! Bangun! Neraka! ANYA NILAI F “No!!” Teriak Anya, terbangun dari tidurnya. Ditempatnya berdiri, Kamarudin mengeram kesal. Alarm sialan itulah yang berhasil membangunkan