135. EP - Akhir

1905 Kata

“Sayang, kamu dengar aku nggak?” tanya Arhan sambil mengelus pipi Zahra. Wanita itu menganggukkan kepalanya dengan pelan membuat Arhan menangis terharu. Arhan memeluk Zahra dengan erat sambil menangis. Adrian juga ikut menangis karena akhirnya putrinya kembali sadar walaupun masih belum bisa sepenuhnya seperti dulu. “Bunda,” panggil Bella. Zahra melihat sekitar dan seluruh keluarganya memang hadir di sana. “Mas,” panggil Zahra tercekat. “Jangan banyak bicara dulu, aku bersyukur kamu bisa sadar.” Arhan mengambil air untuk Zahra bisa minum. Adrian mendekat dan memeluk Zahra dengan erat sambil menangis. Zahra juga ikut menangis, Zahra tak pernah melihat Papanya menangis seperti ini di hadapannya. Selama ini Adrian menyembunyikannya, namun kali ini pria itu tak bisa menyembunyikannya.

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN