“Mas emang kamu nggak capek kayak gitu terus?” tanya Zahra dan Arhan menggelengkan keplanya. Entah sudah berapa lama Arhan meletakkan kepalanya di atas pangkuan Zahra. Lalu wajahnya tepat di depan perut Zahra yang masih rata. Bahkan Zahra jelas belum terlihat sedang hamil saat ini. Sedangkan Zahra hanya bisa memainkan rambut suaminya itu, mulai dari mengelus lalu dirapikan lagi. “Tapi pinggang aku udah mulai kerasa Mas duduk terus,” adu Zahra membuat Arhan langsung saja duduk dengan tegak. “Kenapa kamu nggak bilang, harusnya kamu bilang kalau pinggang kamu sakit. Ayo sekarang kamu baring aja,” kata Arhan membantu Zahra untuk berbaring. Mereka memang sudah berada di dalam kamar saat ini. “Kalau butuh sesuatu kamu bilang sama aku ya, biar aku aja yang ambil,” kata Arhan mengingatkan. “I