Hanya Senja-Lembar Kedua Puluh Delapan

1173 Kata

Sejak percakapannya dalam mobil siang tadi, Senja yang merasa tersinggung dengan perkataan Sharga, memilih diam, dan menghiraukan berbagai pertanyaan yang diajukan oleh pria itu terhadap dirinya. Bahkan, setelah tiba di kamar sebuah hotel yang sebelumnya sudah dipesankan oleh Adya, yang terletak di pusat Praya, Senja masih menutup mulut pada sang suami, tanpa berniat memulai pembicaraan apapun. Tersinggung? Sudah jelas. Perempuan mana yang mau dibanding-bandingkan dengan wanita lain, oleh seorang pria. Apalagi, lelaki itu adalah suaminya sendiri. Walau tidak ada rasa cinta sama sekali di antara mereka, setidaknya, Sharga bisa meraba hati seorang perempuan, dan menghargai keberadaan Senja sebagai pendamping hidupnya. Bukan malah menyamakan, atau membandingkan sang istri dengan Arista. Jad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN