Hanya Senja-Lembar Kesembilan Puluh Sembilan

1229 Kata

Enam bulan kemudian. Ikhlas. Satu kata sederhana dengan syarat akan makna yang begitu besar dalam hidup Senja. Memulai pagi dengan semangat juang tinggi, dan menyambut malam dengan keluasan hati atas apa yang terjadi pada hari berlalu. Berpasrah pada jalannya takdir, seakan perjuangan pun hanya wacana dalam meraih ikhlas semata. Tak ada yang berubah, tak ada yang berbeda. Setiap harinya terasa sama, walau doa yang berbeda terus dilangitkan di sepertiga malam. Berbisik kepada bumi dalam keheningan yang meringkus, berharap Tuhan mengabulkan salah satu di antara keinginan yang terucap. ‘Tuhan, jika doa-doaku tidak terkabul karena terhalang oleh banyaknya dosa dan kesalahan yang sudah aku perbuat, maka kabulkanlah doa-doa yang telah dilangitkan oleh ibuku, dan orang-orang yang tulus me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN