“Mas ….” Suara melirih yang diperdengarkan oleh Senja, usai bibir Sharga menjauh dari bibirnya, berhasil membuat Sharga kembali membuka kelopak mata. Menatap netra indah sang istri yang terlihat bergetar karena terkejut, sembari mengatur napas pendek. Sharga tahu, ini terlalu mendadak. Dan, reaksi yang diberikan oleh Senja ini, benar-benar hal yang wajar. Apalagi, Senja perempuan baik-baik. Jelas, ini adalah hal yang tabu untuk dilakukan secara nyata oleh gadis itu. Namun, ia sendiri bingung, kenapa tubuhnya bergerak secara tiba-tiba, tanpa berpikir terlebih dahulu. Seakan, nalurinya yang menuntun untuk mendaratkan satu kecupan pada bibir manis beraroma strawberry itu, tanpa berdiskusi dengan pikiran. “Maaf. Aku bener-bener minta maaf, Senja,” ucap Sharga bersungguh-sungguh. Pria i