Hanya Senja-Lembar Kedelapan Puluh Enam

1511 Kata

Seindah-indahnya langit malam, secerah-cerahnya bentangan bumantara gelita, jika tanpa taburan bintang bersemayam, maka pekatnya gelap malam terasa begitu kelam. Ditambah, semilir angin dingin berembus satu arah, menyibakkan awan tipis yang menghalangi tanpa permisi. Malam … satu waktu yang paling Senja nantikan setiap harinya, hanya untuk sekadar memandangi gelapnya sang cakrawala. Menikmati kesendirian yang meringkus sekujur tubuh, melepas rasa lelah setelah seharian disibukkan dengan berbagai pekerjaan yang sangat menyita waktu. Namun malam ini spertinya berbeda. Sang penikmat langit gelap itu tengah berkelana di bawah alam sadar, memejamkan matanya begitu rapat, dengan alat-alat pengawas tanda vital terpasang di beberapa titik pada tubuhnya, juga sebuah ventilator yang terpasang pa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN