Hanya Senja-Lembar Kesembilan Puluh

1204 Kata

Langit malam indah yang begitu pekat, perlahan mulai menghilang, bersama dengan samarnya lantunan adzan subuh berkumandang.  Membawa kegelapan kembali ke peraduan, bersiap untuk menyambut kehangatan sang baskara dari ufuk timur. Setelah berjuang dalam ruang operasi selama hampir sepuluh jam lamanya, akhirnya salah seorang pria ber-scrub suits hijau yang terlihat begitu kelelahan, berjalan dengan lunglai ke luar dari pintu masuk menuju ruang operasi, menenteng kain penutup kepala berwarna selaras dengan seragam ruang operasi yang dikenakannya, lalu menghentikan langkah kakinya, kala Sharga, beserta keluarga besar yang lain berhambur menghampiri. “Bagaimana operasinya? Apa semuanya berjalan dengan baik, Dokter Alzam?” tanya Sharga to the point. Pria itu membungkukkan tubuh untuk member

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN