Beberapa kali supir taksi melirik ke arah Shakila melalui kaca spion dalam, sudah berjam-jam mereka jalan tanpa tujuan dan argo semakin membengkak. Supir taksi mulai gerah, takut tamunya tidak membayar jasanya. "Mbak kita ke mana lagi?" Tanya supir taksi . Shakila mulai panik karena ia pun tidak tau mau ke mana lagi untuk mencari uang membayar argo taksi yang semakin membengkak. Perhiasannya tidak bisa dijual, pinjam uang kepada tiga sahabatnya pun tidak mungkin karena mereka tau Shakila anak orang kaya dan calon istri milyader terkenal di Jakarta. "Baratta Group," ujar Shakila memberi perintah ke supir taksi setelah ia mulai putus asa. Hanya Davin yang bisa menolongnya dari kekacauan ini, ia yakin Davin pasti akan membayar tagihan taksi untuknya. "Baik, mbak." Untungnya jarak dari