Shakila memegang hasil USG yang diberikan dokter kandungan dan ia teringat saat pertama kali mengetahui di rahimnya ada janin Shavina. Ia membuka sebuah kotak yang disimpannya selama ini dan di dalam kotak itu tersimpan foto USG Shavina. Dengan berlinang airmata Shakila memegang dua foto USG anaknya. "Maafin mommy anak-anakku," ujarnya dengan suara serak. Saat hamil Shavina, Shakila belum siap secara bathin dan saat ia sudah siap ada penyakit mematikan bersarang di rahimnya. "Mommy akan lahirkan kamu sayang karena daddy sangat menginginkan kamu," ujar Shakila bagai cicitan burung yang hanya dirinya bisa mendengar. Shakila menghapus airmatanya dan kembali berbaring untuk mengistirahatkan tubuhnya yang terasa lelah hari ini. Baru saja akan memejamkan mata Shakila mendengar langkah kaki