“Mas tunggu dulu.” Marsha menatap dengan wajah memerah menahanmarah, tatapannya tajam, wajah cantik itu benar-benar berubah masam. Raksa menautkan dahinya bingung, dan bertanya-tanya dalam hati, mengapa sang istri bisa berubah seperti tidak menyukai dia sentuh. Ataukah apa yang di katakan puteri Runafos benar, bahwa sang istri sudah nyaman dengan pria lain? Apakah sang istri sudah tidak menginginkannya lagi. Dia kembali terdiam manakala sang istri menepiskan tvbuhnya sedikit kasar dan memunggunginya langsung seolah tak sudi melihatnya. Raksa sontak menegang seketika. ”Ada apa sebenarnya dengannya? Apakah dia sudah tidak bernafsu lagi denganku? Apakah dia sudah mendapatkan dari yang lain? Apakah dia benar-benar tidak menginginkanku? Apa benar yang di katakan puteri Runafos dengan apa yang

