“Mama. Kok di sini, Ma?” Tanya Glen dengan sorot mata yang terkejut. Seketika dia menelan ludahnya. Karena mama ini orangnya juga lumayan doyan memeriksa ponselnya. Dan mama selalu memperlakukan Glen bak anak kecil yang harus di bawah kontrolnya, meskipun Glen sudah dewasa saat ini. ”Mama mau ajak kamu ketemu klien. Dia orang yang sangat berpengaruh, dan kamu harus menjalin koneksi dengan beliau. Beliau ini juga akan menanam saham ke perusahaan kita. Jadi, kamu harus per-erat hubungan dengan beliau. Masih muda juga sama kayak kamu. Palingan dia lebih tua beberapa tahun aja.” Tegas sang ibu membuat Glen menelan ludahnya. Sudah terbayangkan olehnya, bagaimana sang ibu akan membandingkannya dengan pria yang barusan mamanya sebutkan itu. Sepanjang perjalanan pasti kalimat motivasi yang terbun

