Kehangatan Pagi Hari

3212 Kata

“Akh! Aduh…” keluh Raksa begitu membuka mata. Dia merasakan kepalanya yang sedikit nyeri. Lalu matanya menunduk merasakan hembusan nafas sang istri. Senyum terlukis di wajahnya. “Akhirnya dia sudah tidak marah lagi…” bisiknya dalam hati, tangannya kembali mendekap sang istri dan matanya kembali terpejam, pura-pura masih tertidur lelap. Terlebih ketika Marsha—sang isti menggeliat. ”Hoaaammm…” dia meregangkan tangannya, dan merasakan sentuhan kulitnya pada sang suami. Marsha menegang sejenak dengan mata membesar. Lalu dia memiringkan tvbuhnya. “Tumben kamu gak kabur pagi-pagi?” Bisiknya sembari menatap wajah sang suami dengan senyum puas. Ya, dia merasa puas karena sang suami pulang ke pelukannya. Soal yang lainnya, nanti dia pikirkan. Marsha menyandarkan kepalanya ke tangan, demi bisa men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN