"Bagaimana nyonya tahu tentang adik saya?" Jordan menahan langkahnya yang ingin pergi. "Sudah, kamu tenang aja, Kak. Aku gak akan bahas ini ke siapapun. Yang jelas, kamu harus jaga kesehatan. Ingat, ada nyawa lain yang bergantung padamu apapun itu..." Marsha mendekat dan mengusap bahu Jordan. Seketika bulir bening jatuh dari mata pria yang selama ini terlihat dingin dan tak memiliki ekspresi. "Terimakasih, Nyonya..." sahutnya serak. "Aku pernah kehilangan orang yang melindungiku dan orang yang aku sayang. Itu rasanya menyakitkan. Dan aku gak mau kalian mengalami apa yang pernah aku alami. Hidup di dunia sendirian tanpa harapan apapun..." Marsha bermaksud menghibur Jordan, tapi dia juga tiba-tiba merasa sedih akan nasibnya. "Udah, sana kamu makan dulu. Kamu pasti belum makan kan?" Tatap

