"Pak, menjauh dari tubuh saya!" ucap Eci mencoba mendorong tubuh Kukuh. "Pa, sesak nih!" ujar Eci lagi. "Saya lebih sesak," jawab Kukuh menatap dalam mata Eci. "Ya kali bapak bodoh ya? Yang di bawah itu saya, yang sesak juga saya. Lagian kenapa aneh-aneh pakai acara nindih-nindih orang," omel Eci. "Maksudnya kamu mau ditindih sama yang lain? Adiyaksa misalnya," ejek Kukuh. "Jangan ngawur!" desis Eci mendorong sekuat tenaga tubuh Kukuh sampai Kukuh menyingkir. Eci buru-buru berdiri, dia berlari menuju kamar Ellena, tapi belum sempat dia membuka pintu Kukuh sudah mencekal lengannya. "Kamu tidak boleh pergi dari sini!" ucap Kukuh dengan tajam. "Bapak tuh aneh, kemarin tidak memperbolehkan saya di sini, sekarang nahan-nahan saya di sini. Mau bapak apa sih heran deh," gerutu Eci