Adi membawa Eci ke sebuah rumah minimalis yang sangat asri, rumah yang ada di tengah kota dekat dengan perusahaan televisi Fathur. Eci sudah menelfon Fathur kemarin soal dia yang akan melamar kerja. Fathur pun dengan senang hati menerima dan Eci hanya perlu memberikan surat lamaran sebagai formalitas. Fathur akan menempatkan Eci di staff tata rias artis. Di tengah-temgah keluarganya yang acak-acakan, Eci bersyukur masih banyak orang-orang baik yang selalu membantunya. "Mas, makasih banyak ya sudah bantuin cari kontrakan," ujar Eci dengan sopan. "Sama-sama, Eci. Ayo masuk biar mas bantu beres-beres," jawab Adi. Masuk berdua di rumah membuat pikiran Eci jadi negatif. Sebaik-baiknya seorang pria bukan tidak mungkin kalau bisa khilaf juga. Apalagi darah yang mengalir di tubuh Adi sama se

