Keisya dan Sean masih saja tertidur dengan pulas, karena tadi malam mereka baru selesai dini hari akibat percintaan keduanya yang semakin panas. Keisya yang di dalam pelukan Sean, terasa sangat nyaman. Namun kenyamanan itu tak bisa bertahan dengan lama, karena bel apartement Sean terus saja berbunyi mengganggu tidur keduanya. Sean akhirnya mulai bergerak dan mengucek matanya sambil melihat jam. Ternyata sudah pukul sepuluh pagi dan mereka masih ngantuk dan sangat lelah. Bel apartement tersebut terus saja berbunyi membuat Keisya akhirnya terbangun dan sadar. Ia semakin memeluk Sean dengan erat, seolah tidak mau Sean pergi karena bunyi bel tersebut. “Eughh, siapa sih ganggu banget pagi-pagi. Kesel banget deh.” Protes Keisya, Sean mengelus bahu terbuka Keisya menenangkan wanita itu dan men