Adrian dan Kinan sudah sampai di rumah sakit untuk menemui dr. Farah. Kinan dari tadi tidak berhenti mengunyah. Senyum Adrian mengembang melihat istrinya ngidamnya doyan makan. Kalau ngidamnya mual terus, pasti Adrian sudah lebih ober protetif dari sekarang. “Makan yang banyak, biar anak kita sehat,” ucap Adrian sambil mengusap pipi Kinan. “Kakak mau?” “Enggak buat kamu saja, kamu saja kurang, kan?” “Iya, nanti kalau ubi cilembunya udah habis, beli lagi, ya?” “Iya, nanti kakak carikan di sini, mudah-mudahan ada. Sini mau kakak suapi?” “Enggak usah, sudah mau habis kok.” Kinan kembali mengunyah, dia benar-benar suka dengan ubi cilembu saat ini. Padahal dia tadinya tidak suka makan umbi-umbian. Kehamilannya membuat Kinan sering merasa lapar. Beruntung tidak seperti saat hamil Haidar y

