Adrian mondar-mandir di depan ruang operasi. Dia benar-benar cemas, khawatir, dan takut. Rasanya campur aduk menjadi satu. Pagi-pagi sekali Adrian sudah ketakutan karena Kinan merasakan sakit di perutnya karena kontraksi. Adrian langsung bergegas membawa Kinan ke rumah sakit, dan ternyata sampai di rumah sakit Kinan tidak bisa melahirkan secara normal, karena posisi bayi pertama sungsang, jadi Kinan tidak bisa melahirkan secara normal, padahal keadaan Kinan sehat, dan bayinya pun sehat. Tidak hanya Adrian yang mondar-mandir seperti itu, Pak Excel pun merasakan kekhawatiran yang sama dengan putranya. Bagaimana pun Kinan sudah dianggap Pak Excel seperti putrinya sendiri dari dulu, sejak Kinan kecil. Pak Excel merasakan kekhawatiran, sama dengan yang Adrian rasakan. “Adrian, duduklah. Kamu

