Kinan duduk di depan Adrian yang sedang sibuk dengan pekerjaanya. Tidak terlalu sibuk sebenarnya, hanya saja dia sedang menyiapkan beberapa file yang akan dibawa saat meeting nanti. Sedangkan Kinan, dia masih memikirkan soal Tia. Aneh saja melihat Tia akhir-akhir ini. Apalagi melihat yang baru saja terjadi, membuat Kinan semakin yakin kalau Tia sedang hamil.
“Hamil? Hamil dengan siapa coba? Dia katanya enggak punya pacar? Kak Adrian juga bilang, kalau Tia tidak punya pacar, terus hamil dengan siapa? Masa sama suami aku? Masa mereka diam-diam ada hubungan? Apa sebenarnya mereka sedang menyembunyikan sesuatu di belakang aku? Sebenarnya Tia itu simpanan Kak Adrian? Ah, Kinan ... jangan gini dong mikirnya? Apa kamu tidak sadar selama ini suami kamu sudah berubah seratus delapan puluh derajat!
