32. MANTRA YANG MENGIKAT

1101 Kata

Shaga meraih tangan Noa, lalu memegangnya dengan lembut. Satu tangannya lagi mengusap air mata yang mengalir di pipi gadis itu. Mendadak suasana terasa begitu sendu, ditambah mendung yang menyelimuti sejak tadi pagi. Keadaan yang sangat mewakili perasaan Noa dan Shaga saat ini. “Kalau kamu nggak keberatan, aku mau dengar ceritanya. Tapi kalau berat, sebaiknya nggak usah,” ucap Shaga. “Tentu aku harus cerita sama kamu. Tapi tolong rahasiakan ini semua, aku nggak mau suasana keluarga besar Laurance jadi memburuk,” ujar Noa. Shaga mengangguk pelan. “Tentu saja. Kamu bisa pegang kaya-kataku, rahasia kamu akan aman.” Sebelum memulai bercerita, Noa mengambil napas dalam, lalu mengembuskan pelan. Ia berusaha menahan diri agar tidak lepas kendali dan menangis lebih keras. Air matanya pun ia se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN