"Mari, silahkan masuk ke dalam, Besan?!" Undangan itu tertuju kepada keluarga besar Prasetya, ada keterkejutan dimata mereka saat saling tatap namun pada akhirnya senyuman tersungging di wajah mereka semua saat melangkah masuk ke dalam rumah. Baru saja kaki mereka melangkah masuk ke rumah bernuansa emas dan coklat yang tampak begitu mewah, aroma bukhoor menyergap masuk ke dalam setiap indra penciuman mereka, nyaman, menarik, itulah yang mereka rasakan. Tapi untuk Andika, wangi ini sangat identik dengan Shireen yang selalu membakar bukhoor setiap harinya sebagai wewangian. Katakanlah Andika bucin, tapi pergi seperti sekarang tanpa di ketahui istrinya yang tengah hamil jalan 5 bulan tersebut, mendadak saja Andika merindukan wanita yang hobi sekali berbicara tersebut. Ini bukan kali perta

