Sudah hampir dua jam Dayu dan Yassa mencari ke setiap penjuru kamar, membongkar setiap kotak dan wadah apapun yang terlihat untuk mencari keberadaan cincin, namun hasilnya nihil. "Haah ... " hembusan nafas panjang keluar dari mulut Dayu. Dia terduduk di atas sofa tunggal, dan hanya melihat pada Yassa yang masih sibuk mencari. Peluh tampak menetes dari keningnya,meski pendingin ruangan menyala dengan suhu sedang. Dia tahu mungkin sekarang bedaknya sudah luntur, dan pewarna bibirnya sudah memudar karena entah sudah berapa kali dia membasahi bibirnya. "Lupain aja, sepertinya Kelline tidak menyimpannya di sini." Ucap Dayu pada Yassa yang masih tekun mencari. Yassa menghentikan pencariannya, lalu berjalan mendekati Dayu. "Kamu yakin mau berhenti?" "Iya, kita sudah mencarinya. Tidak ada b