Extra Part 2

1525 Kata

Nurani melipat mukenanya. Matanya terlihat sembab karena terlalu banyak menangis. Ningsih masuk ke kamar anaknya dengan menggenggam ponsel. "Ran, bapaknya Arfan telepon katanya kamu disuruh ke rumah sakit. Arfan udah sadar dan ingin ketemu kamu." Nurani mengerjap. Ia menganga sekian detik. Air matanya kembali menetes. "Alhamdulillah ya Allah, Mas Arfan udah sadar." Nurani segera mengambil baju ganti. Rasanya tak sabar untuk tiba di rumah sakit. Bulir bening itu masih menetes karena ia begitu bahagia, terharu, dan bersyukur Allah telah mengabulkan doanya. Setiba di rumah sakit, Nurani segera berjalan menuju ruang tempat Arfan dirawat. Hatinya berdebar tak menentu, membayangkan momen pertemuannya dengan Arfan pasca sang suami tak sadarkan diri berhari-hari. Ia sangat merindukan Arfan. A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN