“Kamu bisa lihat tadi ekspresi Dilla seperti apa?” tanya Kamasena pada Rosalia setelah mereka masuk ke apartemen. Mereka kini duduk santai di sofa, menyaksikan tayangan televisi secara sekilas, karena lebih terfokus pada pembicaraan mereka yang lebih serius. “Ya, aku yakin dia sangat terkejut begitu kamu muncul, Kama. Dia kenal kamu, aku yakin itu.” “Ya, aku pun yakin begitu. Hanya saja, Dilla memang pandai berakting. Apa dia memang dari dulu begitu?” tanya Kamasena memastikan. Rosalia mencoba mengingat-ingat kelakuan Dilla. Memang perempuan itu, dulu kerap mencari perhatian pada Marvin. Entah meminta Marvin untuk membantu mengerjakan tugas sekolah atau menemani perempuan itu saat sedang ditinggal ibunya bekerja. Kadang juga pura-pura sakit, agar Marvin datang menjenguknya. “Ya, dia me