38. Tumbuhnya Sebuah Rasa

1606 Kata

Hari ini mungkin adalah salah satu hari bahagia bagi Avia, karena pagi tadi ketika dia membuka matanya, pria yang dicintainya memeluknya lembut. Dibiarkan pakaian mereka teronggok di lantai karena pertemuan kulit menghangatkan mereka erat tanpa berbusana. Rasanya sangat nyaman, karena setelah pergulatan semalam, ada Dirga yang begitu memanjakannya. Ditambah, saat dia melihat ponselnya ada pesan masuk dari suster yang merawat Nathania, mengirim foto Nathania yang tampak lebih fresh dengan rambut pendeknya. Matanya tampak berbinar meski senyumnya belum lebar seperti dulu. Masih ada luka di senyum itu, namun perubahannya benar-benar terlihat signifikan. Pak Budi terus melaporkan apa yang terjadi. Dia juga masih menyelidiki alasan kejadian malam itu yang menemukan jalan buntu. Avia hanya ing

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN