Firasat Ghani

1616 Kata

"Jadi?" Sean bertanya kepada Budi tanpa repot menatapnya. Tangannya sibuk menusuk pentol dengan tusuk sate. Matanya fokus menatap makanan bulat dari tepung dan daging itu seperti seorang yang sudah tiga hari tidak makan. Di atas mejanya, sebuah mangkok besar penuh dengan pentol. Mau jenis apa? Katakan saja! Ada yang polos, isian daging, keju, telor, udang. Semua jenis ada. Amelia hanya bisa menggelengkan kepalanya. Rasanya dia ingin memasukkan kepalanya ke dalam lubang karena malu. Budi berdehem sejenak. "Wanita itu tidak ingin dibawa pulang ke kampung." "Hmm." Sean memasukkan satu pentol isi keju ke dalam mulutnya. Matanya terpejam merasakan sensasi keju yang pecah dan membanjiri lidahnya. Budi tidak segera melanjutkan kalimatnya. Dia bingung dengan reaksi bosnya. Reaksi itu untuk la

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN