41. Rencana

1637 Kata

Sean sedang fokus dengan pekerjaannya. Ada deadline yang harus dia kejar. Sementara itu, pertemuan dengan para kolega juga tidak bisa diabaikan begitu saja. Untungnya, dia memiliki tim yang solid. Para pimpinan seluruh anak cabang di bawah naungan ABS Grup memiliki visi yang sama dengannya. Sean jadi merasa tugasnya tidaklah terlalu berat. Amelia melirik jam. 'Apa dia lupa jika sekarang sudah pukul sembilan malam?' Sean seakan lupa waktu. Tangannya sedang lincah di atas keyboard. Matanya fokus menatap layar laptop. Di salah satu telinganya tertempel sebuah wireless earphone. Sesekali keningnya berkerut saat dia menemukan sesuatu yang mengganggunya. Alisnya terkadang mengkerut, menukik, dan sesekali terangkat. Hidungnya... Bibirnya... Dagunya... Pria itu tampak luar biasa sempurna.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN