Bab Lima Puluh

1416 Kata

Seperti dugaan Uci. Bapak dan ibunya datang ke rumah Laila secara tiba-tiba. Bapaknya bahkan dengan angkuh, duduk di kursi rumah Laila. "Mau apa bapak datang ke sini?" tanya Uci langsung. Jujur saja. Sebenarnya Uci merasa sedikit takut sekarang. Karna saat ini, Yoga sedang tak ada di rumah. Hanya ada Uci dan Laila di rumah. Ia takut, bapaknya akan kembali memukulnya jika ia tak menuruti mau sang bapak. Ibu Uci sendiri, sejak tadi hanya bisa menundukkan wajahnya saja. Tanpa bisa mencegah sang suami untuk berbuat semaunya. "Bapak butuh duit buat modal," jawabnya enteng. "Baru beberapa bulan. Dan uang yang mas Yoga kasih ke bapak udah abis?" tanya Uci tak percaya. Sang bapak, yang bernama Damar itu tersenyum miring. "Kamu pikir, uang segitu itu banyak, apa? Buat makan keluarga kamu juga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN