"Fira!" Kinsens menghampiri meja mereka berdua. Aryana tersedak melihat pria itu berada tepat di depan matanya. Dia bahagia karena bertemu dengan teman lamanya tersebut. "Miki!" Serunya sambil tersenyum renyah. Syakila hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan adiknya. Dia menghirup jusnya, masih menatap adiknya yang sedang asyik berbicara dengan pria di depannya. Kinsens malah menarik kursi, lalu menghenyakkan tubuhnya di sebelah Aryana. Pria itu juga memesan minuman, semakin lama mereka semakin terlihat akrab. "Yana? Kakak ada acara meeting mendadak dengan klien. Tidak apa-apa kan jika aku pergi dulu? Atau kamu mau aku antar kembali sekalian?" Maksud Syakila adalah agar Aryana lekas mengakhiri perbincangan hangat antara dia dan Kinsens. Syakila tahu itu adalah pertanda buruk