"Aryana tunggu!" Teriakan Rendi di tengah lorong perusahaan Syakila Adriana membuat gadis itu menoleh ke belakang, seirama dengan gerakan rambut panjangnya. Manis sekali! "Ada apa?" Tanyanya sambil berhenti melangkah, tidak ada senyuman manis kecuali seutas senyum paksa yang terukir sempurna di bibir manis Aryana Safira. Rendi tersenyum manis, melangkah menghampirinya. Aryana melanjutkan langkah kakinya, karena pria itu sudah berjalan di sebelahnya. Gadis tersebut berniat untuk kembali ke dalam ruangan kerjanya, karena pekerjaannya sudah selesai hari itu. Dia bisa pulang saat ini juga. "Kamu mau kemana? Rapatnya belum selesai." Tanya Rendi padanya, Yana berkacak pinggang menarik kedua ujung sudut bibirnya ke samping kiri dan kanan menggunakan ibu jari beserta telunjuk tangan kanannya