Ch-42 Hamil...

2076 Kata

Aryana dan Rendi berada di dalam mobil, mereka berdua sedang menuju ke perusahaan GK. "Pipimu masih sakit? Merah sekali." Ujar Rendi seraya menoleh sekilas ke arahnya. "Nggak apa-apa, lagian aku juga yang salah. Aku merasa sudah merebut kamu dari kakakku." Ucap Aryana seraya menatap keluar jendela mobil. Rasa sakit dalam hatinya hanya dia yang tahu, disaat dia meminta Syakila agar maju ke depan tapi Syakila malah menjauh seolah dia tidak peduli. Dan kini dirinya sudah terlanjur jatuh tapi Syakila menyela maju, dengan terang-terangan memintanya menjauh. "Kamu tidak bersalah, dia yang bersalah. Kita sudah terlanjur melakukannya, kita harus menikah secepatnya." Ujar pria itu lagi. Tetap berkeras untuk menikah dengannya. Aryana tidak tahu harus berbuat apa, dia terdiam. Tidak menjawab

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN