Syakila Adriana mengerjapkan matanya, maksudnya dia adalah agar Rendi Saputra segera menyadari apa yang barusan ia katakan. Minimal meralat ucapannya barusan. Pria itu bukannya sadar, tapi malah berkacak pinggang. "Kenapa? Kamu mencoba memikat ku dengan kedipan mata! Hah? Sejak kapan kamu merendahkan harga dirimu terhadapku Kila.. Kila.." Rendi begitu puas melihat bibir Syakila gemetar. Syakila benar-benar tidak bisa berkata-kata. Dia melihat wajah Aryana Safira tersenyum begitu manis di belakang punggung Rendi. Adik kandungnya seolah telah melepaskan segalanya untuknya. Mata Syakila ikut berkaca-kaca, wanita itu berulang kali menggelengkan kepalanya. Aryana tidak jadi mengambil tasnya, gadis itu segera pergi dari belakang Rendi menuju kembali ke dalam perusahaan. "Jadi aku hanyala