Keesokan harinya, Naira terbangun dari tidurnya itu. Naira melihat suaminya yang tertidur dengan memeluk tubuh miliknya, Naira meneteskan air matanya, ia begitu merasakan rasa rindu yang begitu menyiksa. Davis menyadari bahwa istri yang sangat ia cinta itu terbangun dari tidurnya, "Hei, udah bangun?" Tanya Davis, Naira menganggukkan kepalanya. "Dokter kasih kamu obat penenang, jadi tidur kamu lelap banget." Ucap kembali. Sembari memegang kepalanya, Naira terlihat meringis kesakitan. "Kenapa?" Tanya Davis, "Masih sakit ya kepalanya?" Tambah Davis. "Iya," Davis memeluk Naira kembali, suara pintu terdengar diketuk dari luar dan Davis segera meminta ijin kepada Naira untuk membuka pintu tersebut. "Sorry ganggu, Naira udah bangun?" Tanya Rachel dari luar. Belum menjawab pertanya

