Keesokan harinya, Naira terlihat sedang bersiap menuju tempat dimana ia akan menimba ilmu. Naira terlihat begitu semangat, walaupun sebelumnya Naira memiliki masalah bersama suaminya. Naira merasa bahwa permasalahan diantara dirinya bersama Davis adalah permasalahan yang sangat sepele. Ponselnya bordering dengan nyaring, Naira melirikkan matanya kearah ponsel miliknya itu. Lalu memilih untuk segera menerima panggilan tersebut. “Halo?” sapa Naira dibalik ponsel miliknya. “Ya Halo, Good morning sayang.” Balas Davis dibalik ponsel miliknya sendiri, “Udah ya marahan nya,” ujar Davis kepada Naira. Naira sedikit tersenyum saat mendengar kalimat yang di ucapkan suaminya itu, “Emang siapa sih yang marahan?” Tanya Naira kepadanya, “Kamu tuh tetep aja kaya anak kecil, mana sih Davis yang selalu

