Tiga hari sudah berlalu, Davis semakin dekat dengan sosok wanita yang kini menjadi wanita keduanya. Selepas pulang bekerja, Alena selalu menunggu Davis di sebuah parkiran dimana Davis melakukan setiap pertemuan bisnis tersebut. Davis pun tidak merasa keberatan jika hal itu terjadi, semua itu karena Davis mendapatkan kenyamanan serta perhatian dari sosok Alena. Dan saat ini, Davis sedang melangkah kan kakinya menuju mobil yang terparkir tidak jauh dari tempat parkir yang menjadi tempat Davis melakukan pertemuan bisnis untuk hari terakhirnya. Alena terlihat sudah menunggu nya di dalam, dan saat itu Davis segera membuka pintu depan kemudi. “Hay,” sapa Alena. Davis pun tersenyum, “Hay, maaf ya lama.” Baliknya menyapa, Davis mendaratkan sebuah kecupan kecil pada dahi Alena, Alena sendiri mem

