Sesampainya Davis di Kota kelahiran nya yaitu Kota Jakarta, Davis segera menghampiri sang anak. Ia berjalan dengan cepat seolah ingin segera melepas rindu dengan anak satu-satunya itu, apalagi sebentar lagi Devano akan segera memasuki kamar Operasi, Davis sangat ingin melihat raut wajah tampan anaknya sebelum memasuki ruangan Operasi. Davis mengucap salam serta memeluk ibu kandungnya itu, Andini begitu sangat merindukan anak keduanya itu, lalu Davis menoleh kearah dimana kursi roda milik Bryan itu tersimpan. "Dimana Bryan?" Tanya Davis kepada ibunya. "Bryan lagi di dalam kamar mandi," jawab Andini. Lalu ia kembali bertanya, "Sama siapa Bryan di dalam? Bryan nanti jatuh Mam." ucapnya sembari mengerutkan dahi miliknya. Andini kembali tersenyum, "di antar sama Pak Salim kok, Mama sudah m

