Zenia menatap ponselnya cukup lama. Pesan undangan arisan dari kelompok sosialita itu kembali masuk seperti biasanya. Undangan yang setiap bulan selalu dikirim sejak dirinya menikah dengan mendiang Carlo. Dulu, Carlo memaksa Zenia untuk tetap bergaul agar tidak terlihat sebagai istri muda yang menyendiri, namun Zenia tak pernah menikmati lingkungan itu. Semua terasa palsu, semua orang memandangnya hanya karena status dan harta yang melekat pada nama Carlo Ancelotti. Hari ini, undangan itu datang lagi. Tertulis jelas: *“Arisan bulanan di rumah Mrs. Ancelotti. Dress code: gold elegance.”* Zenia menarik napas panjang, lalu meletakkan ponselnya di meja. Tidak ada niat sedikit pun untuk datang. Baginya, tempat seperti itu hanya tempat gosip orang kaya yang tak tahu diri. Namun sebelum Zenia s
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


