Mobil Paman Vegan sudah mulai memasuki area perkotaan. Tidak ada kata lain yang bisa menggambarkan keadaan kota selain ramai. Aku tidak berhenti menolehkan kepalaku ke kanan dan kiri mengamati aktivitas yang sedang terjadi di kota. Duduk di kursi penumpang tepat berada di belakang Noah. Kylie tampak sangat tenang, juga tidak norak sepertiku. “Untuk mencairkan suasana karena seja di perjalanan kita hanya membungkam mulut, apakah aku boleh tahu mengapa Noah pulang dengan Kylie?” Paman Vegan melihat ke arah kami melalui kaca spion tengah. “Kami punya tujuan yang sama. Maksudku, kami berasal dari kota yang sama.” Paman Vegan menoleh cepat ke arah Noah. Dia sama seperti orang lainnya terkejut mendengar pengakuan Noah. “Jadi, kalian berasal dari kota yang sama. Itu berarti kalian berdua