EPISODE || Kaleng Berkarat, Toples Permata

698 Kata

Sinar mentari menyapa wajah sosok pria yang tertidur di single bed bersprei warna putih. Semalam, dia memang tidak menutup jendela dengan tirai agar sinar dapat masuk sepenuhnya tanpa gangguan sedikitpun. Di ruangan berdinding papan yang di pernis itu Xyn mengerang, menggeliat lalu mengusap matanya dengan punggung telapak tangan, kemudian mendudukan dirinya yang bertelanjang d**a. Hal kedua yang dilakukannya adalah mengecek ponsel secepat ia bernapas pagi ini. Dia tak menyangka waktu sudah menunjukkan pukul 10 siang. Menoleh lagi ke arah jendela untuk memastikan suasana di luar yang masih terlihat tidak begitu panas dan udara saja masih terpantau sejuk. Xyn menggelengkan kepala kagum. Perbedaan kota dan distrik kecil di pedesaan seperti ini memang sangat jauh. Kesejukannya sudah tak

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN