“Aku sangat merindukanmu.” Jasmine mengusapkan kepalanya dalam dekapan Noah, suaranya tenggelam lebih dalam dan mengetuk tepat di jantung Noah. Mereka saling memeluk erat, seolah itu adalah pelukan terakhir sebelum menjumpai perpisahan yang tidak akan terjadi malam ini karena mereka baru saja memulai. Sekian purnama menunggu, Jasmine akhirnya dapat membebaskan kerinduan-kerinduan yang tertahan di hatinya. Perasaannya hangat, hatinya tenang dan rasa pening di kepalanya lenyap seketika. Juga rasa sakit yang menyiksa tubuhnya, seolah melepaskan diri mereka dengan sendirinya. Membebaskan Jasmine dari rasa sakit itu. Jasmine merasa efek kerinduan yang membawanya pada rasa sakit beberapa hari ini sudah mulai menguap setelah ia menemukan penawarnya yaitu kehadiran Noah.